Friday 1 August 2014

Memahami Penyakit Lupus dan Obat-Obatan Penekan Gejalanya

Para penderita lupus bisa hidup lebih baik daripada sebelumnya. meskipun tidak ada obat untuk lupus, namun ada sejumlah pengobatan dan perubahan gaya hidup yang dapat membantu mengelola gejala lupus. Anda perlu memahami dan cara mengobati penyakit lupus.

Pengobatan lupus dikenal sebagai systemic lupus erythematosus (SLE) yang tergantung pada gejala Anda dan seberapa parah mereka. Pengobatan dapat membantu:
1. Meringankan gejala-gejala
2. Menurunkan peradangan
3. Mencegah dan mengurangi ruam
4. Mencegah kerusakan organ dan masalah kesehatan lainnya.


Berikut sejumlah obat yang digunakan untuk mengurangi gejala penyakit lupus:

1. Obat anti-inflamasi
Jika Anda memiliki lupus, Anda mungkin mengalami nyeri sendi dan bengkak, terutama di jari-jari, pergelangan tangan, atau lutut. Kadang-kadang Anda mungkin mengalami demam. Obat anti-inflamasi (NSAID) seperti ibuprofen atau naproxen biasanya dapat membantu Anda meringankan kedua masalah tersebut.

Anda dapat membeli obat ini tanpa resep, sehingga harus dikonsumsi setelah makan. (Baca juga: Mengenal dan Memahami Penyebab Penyakit Lupus)

2. Obat anti-malaria
Obat yang digunakan untuk mengobati malaria juga dapat dipakai untuk mengobati lupus. Obat jenis ini digunakan untuk mengobati ruam kulit, luka mulut dan nyeri sendiri. Obat malaria juga dapat mengurangi resiko pembekuan darah, yang biasanya terjadi pada beberapa penderita lupus.

Obat anti malaria melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar ultraviolet dan organ lainnya. Efek samping yang terjadi berupa sakit perut, namun sangat langka terjadi.

3. Kortikosteroid
Lupus membuat sistem kekebalan tubuh terlalu aktif sehingga menyerang jaringan sehat. Obat kortikostereoid melemahkan kekebalan ini. dokter mungkin meresepkan obat ini jika lupus menyebabkan masalah dalam jantung, paru-paru, ginjal, pembuluh otak, atau darah Anda.

Diambil sebagai pil, kortikostereoid bekerja cepat untuk mengurangi pembengkakan, kehangatan, dan nyeri di sendi disebabkan oleh peradangan. Mereka juga dapat mencegah kerusakan organ dalam jangka panjang.
Kortikosteroid dapat memiliki efek samping yang serius seperti:
a. Peluang lebih besar terinfeksi
b. Tulang menjadi rapuh, kerusakan tulang, terutama di pinggul.
c. Lemah otot
d. Diabetes
e. Katarak

Obat ini juga mungkin dapat mengurangi berat badan, perut terasa kembung dan perubahan suasana hati. Jadi dokter akan memberikan dosis serendah mungkin.

4. Obat imunosupresif
Seperti kortikosteroid, imunosupresif menadi salah satu obat dari penyakit lupus yang menekan sistem kekebalan tubuh, mengontrol gejala dan mencegah kerusakan organ dalam jangka panjang. Dapat menghasilkan efek samping yang parah, misalnya membuat tubuh sulit melawan infeksi dan meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker.

Dokter mungkin meresepkan obat imunosupresif jika kortikosteroid tidak membantu mengurangi gejala lupus Anda.

Obat imunosupresif kadang-kadang digunakan bersama-sama dengan kortikosteroid. Pada awalnya, dosis ditekan serendah mungkin untuk mengurangi efek samping dari masing-masing obat.
***
Kredit gambar: prednisonesideeffects.org

No comments:

Post a Comment